feed me
Senin, 31 Maret 2014



Fenomena IFRS di Indonesia
Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.

Standar Pelaporan Keuangan Internasional International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja (1989) yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board (IASB). IFRS dianggap sebagai kumpulan standar “dasar prinsip” yang kemudian menetapkan peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.

Standar Laporan Keuangan Internasional mencakup:
• Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional ( Internasional Financial Reporting Standards (IFRS)) -dikeluarkan setelah tahun 2001
• Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards (IAS)) -dikeluarkan sebelum tahun 2001
• Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) -dikelularkan setelah tahun 2001
• Standing Interpretations Committee (SIC)—dikeluarkan sebelum tahun 2001
•  Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan (1989) (Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (1989)


IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada hari ini Selasa, 23 Desember 2008 dalam rangka Ulang tahunnya ke-51 mendeklarasikan rencana Indonesia untuk convergence terhadap International Financial Reporting Standards (IFRS) dalam pengaturan standar akuntansi keuangan. Pengaturan perlakuan akuntansi yang konvergen dengan IFRS akan diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan entitas yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

Hal ini diputuskan setelah melalui pengkajian dan penelaahan yang mendalam dengan mempertimbangkan seluruh risiko dan manfaat konvergensi terhadap IFRS.

Compliance terhadap IFRS telah dilakukan oleh ratusan Negara di dunia diantaranya adalah Korea, India dan Canada yang akan melakukan konvergensi terhadap IFRS pada tahun 2011. Data dari International Accounting Standard Board (IASB) menunjukkan saat ini terdapat 102 negara yang telah menerapkan IFRS dengan berbagai tingkat keharusan yang berbeda-beda. Sebanyak 23 negara mengizinkan penggunaan IFRS secara sukarela, 75 negara mewajibkan penggunaan IFRS untuk seluruh perusahaan domestik, dan empat Negara mewajibkan penggunaan IFRS untuk perusahaan domestik tertentu.
Compliance terhadap IFRS memberikan manfaat terhadap keterbandingan laporan keuangan dan peningkatan transparansi. Melalui compliance maka laporan keuangan perusahaan Indonesia akan dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain, sehingga akan sangat jelas kinerja perusahaan mana yang lebih baik. Selain itu, program konvergensi juga bermanfaat untuk mengurangi biaya modal (cost of capital), meningkatkan investasi global, dan mengurangi beban penysusunan laporan keuangan.

International Financial Reporting Standards (IFRS) dijadikan sebagai referensi utama pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia karena IFRS merupakan standar yang sangat kokoh. Penyusunannya didukung oleh para ahli dan dewan konsultatif internasional dari seluruh penjuru dunia. Mereka menyediakan waktu cukup dan didukung dengan masukan literatur dari ratusan orang dari berbagai displin ilmu dan dari berbagai macam jurisdiksi di seluruh dunia. Dengan telah dideklarasikannya program konvergensi terhadap IFRS ini, maka pada tahun 2012 seluruh standar yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI akan mengacu kepada IFRS dan diterapkan oleh entitas. Dewan standar akuntansi keuangan pada kesempatan ini juga akan menerbitkan Eksposur draft Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah. Standar UKM ini akan menjadi acuan bagi usaha kecil dan menenggah dalam mencatat dan membukukan semua transaksinya. DSAK juga akan terus mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pencatatan dan pelaporan keuangan transaksi syariah, yang terus berkembang di tanah air.Konvergensi terhadap IFRS merupakan milestone baru dari serangkaian milestone yang pernah dicapai oleh Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia dalam sejarah perkembangan profesi akuntansi, khususnya dalam pengembangan standar akuntansi keuangan.

Manfaat Penerapan IFRS :
  • Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
  • Mengurangi biaya SAK.
  • Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
  • Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
  • Meningkatkan transparansi keuangan.
  • Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal.
  • Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.



Implikasi  Bagi  Standar  dan Praktek Akuntansi, serta Solusi terhadap Penerapan IFRS di Indonesia
Indonesia  merupakan  bagian  yang  tidak terpisahkan  dari  bisnis  internasional  atau  global tentu  saja  juga  akan  menghadapi  permasalahan dalam  standar  maupun  praktek  akuntansinya  yang mau  tidak  mau  harus  menyesuaikan  diri  dengan perkembangan  akuntansi  yang  berlaku  secara internasional.  Beberapa  negara  maju  antara  lain Perancis  telah  memberikan  kebebasan  kepada perusahaan  untuk  menggunakan  standar  akuntansi Perancis  maupun  standar  akuntansi  internasional yaitu  Ineternational  Financial  Report  Standard yang  dikeluarkan  oleh  International  Accounting Standard  Board.  Pemberian  kebebasan  kepada perusahaan  untuk  menggunakan  IFRS  tentu  saja dapat  menjadi  kecenderungan  bagi  negara  lainnya yang  pada  akhirnya  akan  mendorong  penggunaan IFRS  secara  meluas  di  berbagai  negara  termasuk Indonesia.

Namun  demikian  merujuk  pada  faktor-faktor yang  mempengaruhi  praktek  akuntansi,  maka Indonesia  tidak  dengan  serta  merta  mengadopsi IFRS  secara  penuh  atau  mutlak  mengingat perbedaan  faktor  pendukung  sehingga  harus dilakukan  kajian  terlebih  dahulu  standar  mana yang  sudah  dapat  diadopsi  dan  diterapkan  di Indonesia  dan  standar  mana  yang  belum  dapat diadopsi  untuk  diterapkan  di  Indonesia,  dengan demikian  penerapan  IFRS  dibatasi  terlebih  dahulu hanya  pada  perusahaan-perusahaan  yang mempunyai  kemampuan  penyesuaian  tinggi terhadap  perubahan  penggunaan  standar  yang berlaku  di  Indonesia  ke  IFRS.  Perusahaan penanaman  modal  asing  (PMA)  dan  perusahaan yang  telah  go  publik  mungkin  merupakan perusahaan-perusahaan    yang  telah  siap  beralih dari  penggunaan  standar  akuntansi  Indonesia  ke dalam  standar  akuntansi  internasional  mengingat selama  ini  mereka  telah  berinteraksi  dengan investor,  kreditor  dan  badan-badan  internasional. Hal  ini  mengingat  di  Indonesia  terdapat heteroginitas  perusahaan  dari  perusahaan  skala mikro, kecil, menengah hingga yang besar.

Perbedaan  karakteristik  perusahaan  ini  tentu saja  menuntut  pemberlakukan  standar  akuntansi yang  berbeda  sehingga  masing-masing  kelompok perusahaan dapat memilih standar akuntansi sesuai dengan  karakteristik  perusahaan.  Khusus mengenai  usaha  mikro,  kecil,  dan  menengah misalnya  saat  ini  sedang  pada  tahap  penyerapan aspirasi  dari  berbagai  pihak  yang  berkepentingan guna  penerapan  standar  akuntansi  bagi  usaha mikro,  kecil  dan  menengah,  maka  pada  satu  sisi Indonesia  dapat  menerima  dan  mengadopsi standar  akuntansi  yang  berlaku  secara internasional sehingga  akan  meningkatkan  daya banding  laporan  keuangan  perusahaan-perusahaan yang  beroperasi  di  Indonesia.  Sementara  di  sisi yang  lain  Indonesia  masih  dapat  memberikan ruang  gerak  bagi  penerapan  standar  yang  bersifat nasional  bagi  perusahaan-perusahaan  yang  secara teknis  belum  dapat  menyesuaikan  dengan  standar akuntansi yang berlaku secara internasional.

DELOIT menyatakan :
In the absence of a Standard or an Interpretation that specifically applies to a transaction, management must use its judgement in developing and applying an accounting policy that results in information that is relevant and reliable. In making that judgement, IAS 8.11 requires management to consider the definitions, recognition criteria, and measurement concepts for assets, liabilities, income, and expenses in the Framework. This elevation of the importance of the Framework was added in the 2003 revisions to IAS

Sumber :
http://www. wartawarga.gunadarma.ac.id


Overview/ Ikhtisar
NYSE Peraturan,Inc adalah perusahaan independen yang didedikasikan untuk memperkuat integritas pasar dan perlindungan investor. Sebuah anak perusahaan dari NYSE Euronext , papan NYSE Peraturan direksi terdiri dari sebagian besar direktur tidak terafiliasi dengan papan NYSE lainnya . Akibatnya , Peraturan NYSE independen dalam pengambilan keputusan tersebut. Sebagai organisasi self-regulatory, bursa sekuritas NYSE Euronext AS bertanggung jawab untuk menegakkan kepatuhan oleh anggota mereka dengan aturan dan persyaratan pertukaran sekuritas federal yang berlaku, serta monitoring dan menegakkan kepatuhan emiten dengan standar pencatatan yang berlaku. Peraturan NYSE melakukan dan mengawasi tanggung jawab organisasi ini self-regulatory dan fungsi, melalui kombinasi perjanjian antar delegasi dan perjanjian layanan peraturan. Selain itu, beberapa fungsi regulasi ini telah dialokasikan untuk FINRA. Lainnya dilakukan oleh FINRA atau organisasi swa-regulasi lain sesuai dengan perjanjian layanan peraturan dan rencana sistem pasar nasional.
NYSE Peraturan Inc, mengawasi kinerja FINRA tentang layanan ini, memaksa perusahaan yang terdaftar sesuai dengan standar yang berlaku, dan mengawasi penentuan kebijakan peraturan, interpretasi aturan dan regulasi yang terkait dengan pembangunan aturan.
Peraturan NYSE terdiri dari kelompok-kelompok fungsional berikut:
Listed Company Kepatuhan ;
Kebijakan dan Manajemen peraturan;
StockWatch,dan
AdministrasiPeraturan.

NYSE Arca Financial and Operational Compliance
NYSE Arca has contracted with FINRA as its agent to perform certain regulatory responsibilities. All broker dealer Equities Trading Permit Holders and Options Trading Permit Holders for which NYSE Arca is the Designated Examining Authority (DEA) must direct all financial and operational compliance notices, reports, including FOCUS Reports (submitted via the FINRA eFOCUS system) and updates to organizational documents to their FINRA Finance Coordinator.
All NYSE Arca DEA broker-dealers may direct questions regarding FOCUS reports, financial disclosure filings, broker-dealer examinations and NYSE Arca rule-related questions to their FINRA Finance Coordinator.

FINRA eFocus System
            All NYSE Arca DEA broker-dealers must submit their FOCUS Reports (Part IIA and Schedule I) to NYSE Arca via FINRA’s eFocus System, which can be accessed through the Electronic Filing Platform. Refer to NYSE Regulation Information Memo 07-25 (Web Based Transmission of FOCUS Data) for further information. Firms are reminded to maintain each manually signed FOCUS Report filed at its place of business. FINRA staff may request to review the signed cover page during their examinations, or may ask for a copy to be submitted to FINRA, as needed.
If you experience any problems accessing the system or have technical questions, please contact your FINRA Finance Coordinator.

Compliance Risk Assessments
Compliance Risk Assessments While not all compliance risks can be avoided, Corpedia’s Compliance Risk Assessment aims to help your organization identify, prioritize, and prevent organizational compliance risks and the threats they pose. Utilizing both quantitative and qualitative methodologies, Corpedia generates a comprehensive and objective picture of an organization’s exposure to compliance risks. The end result is a clear understanding of the specific and unique risks facing your organization, and practical recommendations to help you manage and mitigate these risks. Additionally, our Compliance Risk Assessment Solutions measure risk in a way that is easily repeatable, helping you showcase your organization’s return on its investment in compliance and ethics. Our solution also helps your organization satisfy the sixth hallmark of the Federal Sentencing Guidelines, which recommends regular monitoring and auditing of your program and compliance risks.

ECERA® (Enterprise-wide Compliance and Ethics Risk Assessment)
ECERA® (Enterprise-wide Compliance and Ethics Risk Assessment) This technology-based solution includes a comprehensive review of internal and external compliance-related data. With ECERA, Corpedia conducts an examination of corporate policies, procedures, and controls, including the structure of the compliance program, comprehensive interviews and surveys, and a rigorous data analysis. It not only ensures that you meet the expectations for risk assessment outlined in the FSG and SOX, but also provides an affirmative defense in the event of any compliance failure.

Organizational Health and Culture of Ethics Assessment
Organizational Health and Culture of Ethics Assessment To better understand their compliance environment and operating culture, an increasing number of organizations have turned to Corpedia to conduct an assessment or measurement of such. When an organization has a strong ethical culture, employees are not only more likely to act in a legally compliant and ethical manner, but are also more trusting of the compliance system, and more likely to report any improper behavior they observe.



Employee Knowledge Assessment
Employee Knowledge Assessment Beyond an understanding of its own culture, an organization must also appreciate its employee base’s level of awareness and comprehension of ethics, compliance, and business conduct issues relevant to their job duties. Employee knowledge and intent both play a crucial role in understanding the misconduct risk exposure of an organization, and are thus an important part of the prevention and detection effort.

 Referensi :
https://usequities.nyx.com/regulation/complaints-and-inquiries/before-proceeding
http://welcome.corpedia.com/solutions/program-advice/compliance-risk-assessments/#sthash.CxHhFVDa.dpuf






Taiwan Bursa Efek Perusahaan Prosedur Review Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan (Amended 2013 . 12 . 04 )

Pasal 1
Prosedur ini diadopsi sesuai dengan Pasal 34 , ayat 1 , sub-ayat 7 dari Bursa Efek Peraturan Pemerintahan , 16 Mei 1995 Surat No ( 84 ) - Taiwan - Keuangan - Efek - ( VI ) -01214 , 29 Juli 1995 Surat No . ( 84 ) - Taiwan - Keuangan - Efek - ( VI ) -31749 , 12 Februari 1997 Surat No ( 86 ) - Taiwan - Keuangan - Efek - ( VI ) -76219 , 26 April 1997 Surat No ( 86 ) - Taiwan - Keuangan - Efek - ( VI ) -02787 , 6 Mei 1997 Surat No ( 86 ) - Taiwan - Keuangan - Efek - ( VI ) -28073 , 8 Oktober 1998 Surat No ( 87 ) - Taiwan - Keuangan - Efek - ( VI ) -02515 , 4 Februari 1999 Surat No ( 88 ) - Taiwan - Keuangan - Efek - ( VI ) -108.824-1 dalam rangka meningkatkan kualitas keterbukaan informasi bagi emiten.

Pasal 2
Prosedur ini mengatur penelaahan terhadap laporan keuangan diteruskan sesuai dengan Pasal 36 , ayat 4 dari Securities and Exchange Act, atau disajikan kembali sesuai dengan Pasal 6 dari Securities and Exchange Act Penegakan Aturan, dan perkiraan keuangan dan dokumen yang relevan disiapkan, diperbarui, diperbaiki, atau disajikan kembali sesuai dengan Peraturan Pemerintahan Publikasi Forecasts Keuangan perusahaan Publik ( " Peraturan " ) oleh sebuah perusahaan yang terdaftar. Prosedur ini tidak berlaku untuk emiten asing .


Pasal 3
Ruang lingkup review untuk laporan keuangan yang kami sebut dalam paragraf sebelumnya akan menjadi laporan keuangan yang diaudit atau direview oleh akuntan publik bersertifikat ( CPA) dan laporan keuangan, dan ruang lingkup ulasan untuk proyeksi keuangan harus mengkaji ulang laporan CPA, laporan keuangan yang diharapkan, proyeksi keuangan deklarasi, ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan, dan ringkasan dari asumsi dasar akuntansi utama.

Pasal 4
Review laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dapat dikategorikan ke dalam pemeriksaan formal dan pemeriksaan substantif. Pemeriksaan ini berlaku untuk semua perusahaan yang terdaftar, tetapi lingkup seleksi kasus untuk pemeriksaan substantif tidak mencakup emiten sektor keuangan, sektor asuransi, atau sektor sekuritas.
    Pemeriksaan substantif mengadopsi metode audit selektif, dan kriteria berikut ini berlaku dalam pemilihan setidaknya 10 persen perusahaan yang terdaftar untuk laporan keuangan tahunan, setidaknya 5 persen dari perusahaan yang terdaftar untuk Q2 dan Q3 laporan keuangan, dan setidaknya 3 persen perusahaan yang terdaftar untuk laporan keuangan Q1 untuk diperiksa. Sebuah perusahaan yang terdaftar harus dipilih untuk diperiksa setidaknya sekali setiap 5 tahun.
Kriteria berikut berlaku untuk proses seleksi :
Item Keuangan:
Pendapatan operasional, laba usaha, atau laba bersih sebelum pajak memiliki penurunan year-on -year yang signifikan.
Pangsa kerugian perusahaan asosiasi dan joint venture dicatat dengan metode ekuitas mencapai jumlah moneter tertentu atau mencapai persentase tertentu dari pendapatan operasional perusahaan saat ini, atau total memegang anak perusahaan dari ekuitas ibu perusahaan mencapai persentase tertentu dari ekuitas ibu perusahaan.
Jumlah total pembelian saat ini ( atau penjualan ) dengan pihak terkait mencapai 20 persen atau lebih dari jumlah total pembelian ( atau penjualan ) dalam laporan keuangan, atau ada peningkatan year- on-year sebesar 50 persen atau lebih dan meningkat mencapai 3 persen atau lebih dari ekuitas.
Saldo akhir piutang dari pihak terkait dan uang muka kepada pihak terkait mencapai 10 persen atau lebih dari ekuitas , atau meningkat sebesar 50 persen atau lebih dalam kuartal saat ini dan mencapai 3 persen atau lebih dari ekuitas.

Jumlah Akumulasi perdagangan aktiva lancar ( tidak termasuk transaksi pembelian dan penjualan ) dengan pihak terkait menyumbang 3 persen atau lebih dari total aset pada akhir periode.

Jumlah pinjaman kepada orang lain di kuartal meningkat saat ini sebesar 3 persen atau lebih dari ekuitas , atau jumlah akumulasi pinjaman kepada orang lain pada akhir periode mencapai 10 persen atau lebih dari ekuitas.
Jumlah dukungan dan jaminan pada kuartal meningkat saat ini sebesar 10 persen atau lebih dari ekuitas , atau jumlah akumulasi dari dukungan dan jaminan pada akhir periode mencapai 30 persen atau lebih dari ekuitas.

Rasio keuangan kekurangan.
Jumlah rekening investasi ekuitas tidak lancar sebesar 60 persen atau lebih dari ekuitas.
Kekayaan bersih per saham terlalu rendah , nilai bersih berarti ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Item non-keuangan :
Pengunduran diri dari petugas keuangan .
Pengunduran diri dari petugas akuntansi .
Pengunduran diri dari petugas audit internal .
Pengunduran diri dari petugas penelitian dan pengembangan .
Perubahan rekening publik bersertifikat (selain penyesuaian internal pada kantor akuntan ) .
Perubahan kepemilikan saham direksi / pengawas ' .
Perubahan direksi / pengawas ( termasuk direktur independen ) , dan pengunduran diri ketua atau manajer umum.

Dimana dewan direksi berwenang untuk membayar biaya kompensasi bagi direksi / pengawas sesuai dengan rata-rata perdagangan, biaya kompensasi ditemukan menjadi tidak masuk akal sesuai dengan kriteria penyaringan.

Laporan ini diajukan bulan terbaru menunjukkan bahwa penciptaan direksi / pengawas ' janji melebihi 50 persen atau lebih dari jumlah saham sebenarnya dimiliki oleh semua direktur / pengawas.
Operasi keuangan perusahaan secara material dipengaruhi oleh litigasi di tahun terakhir.
Petugas keuangan atau petugas akuntansi dalam derajat kekerabatan kedua dengan salah satu direktur / pengawas.

Jika sebuah perusahaan yang dipilih untuk ditinjau sesuai dengan kriteria tersebut telah dipilih untuk diperiksa pada kuartal sebelumnya , perusahaan dapat dikecualikan dari pilihan.

Sebuah perusahaan yang memenuhi salah satu kriteria berikut harus terdaftar sebagai salah satu perusahaan yang harus ditinjau, tetapi dapat dikecualikan dari review jika analisis daripadanya menunjukkan ada keharusan untuk pemeriksaan :
Sebuah perusahaan yang ditemukan memiliki penyimpangan berdasarkan hasil pemeriksaan formal laporan keuangannya.
Sebuah perusahaan yang telah mengalami perubahan dalam kontrol manajerial.
Sebuah perusahaan yang bidang usahanya secara material berubah.
Sebuah perusahaan yang metode perdagangan normal dipulihkan untuk sekuritas TWSE mencatatkan karena telah memenuhi persyaratan yang berlaku yang ditetapkan dalam Peraturan TWSE Operasi setelah perdagangan efek dihentikan atau ditempatkan di bawah metode trading berubah karena perubahan yang manajerial kontrol dan perubahan material ruang lingkup bisnis.
Sebuah perusahaan yang telah mengalami defisit selama 3 tahun berturut-turut terbaru, atau yang akumulasi defisit untuk terbaru 3 tahun menyumbang 50 persen atau lebih dari modal saham yang tercantum dalam laporan keuangan.

Sebuah perusahaan yang tambahan jumlah kerugian sebelum pajak pada tahun fiskal saat ini dibandingkan dengan kerugian atau laba sebelum pajak pada periode yang sama tahun fiskal sebelumnya mencapai 30 persen atau lebih dari modal saham yang tercantum dalam laporan keuangan.
Sebuah perusahaan yang memenuhi salah satu kriteria sebagaimana dimaksud dalam angka 1 , sub - item 3 , 4 , dan 8 dari huruf sebelumnya , di mana jumlah tersebut sangat besar dan rasio keuangan kekurangan , dan perusahaan belum menerima audit khusus pada kuartal sebelumnya.
Sebuah perusahaan yang menerbitkan obligasi korporasi , dan yang kemampuan membayar pada saat jatuh tempo tidak pasti.
Sebuah perusahaan yang kas dan setara kas mencapai terlalu tinggi persentase dari modal saham yang tercantum dalam laporan keuangan, dan yang tidak memiliki rencana belanja modal.

Sebuah perusahaan yang jumlah pembayaran , atau volatilitas daripadanya, sangat besar atau tidak biasa.
Jumlah kerugian yang belum direalisasi dalam perdagangan produk derivatif mencapai NT $ 100 juta dan menyumbang 3 persen atau lebih dari ekuitas, atau jumlah kepentingan terbuka saat ini untuk tujuan perdagangan menyumbang 40 persen atau lebih dari modal saham yang tercantum dalam keuangan laporan.
The CPA , dalam laporan keuangan tahunan , sehubungan dengan penyertaan modal pada perusahaan lain, menggunakan dan memberikan terlalu banyak bobot pekerjaan audit dari akuntan publik lainnya. Laporan keuangan interim, sehubungan dengan penyertaan modal pada perusahaan lain, menggunakan dan memberi porsi terlalu banyak untuk meninjau pekerjaan akuntan publik lain atau bahan yang belum ditinjau oleh BPA.
Sebuah perusahaan yang baru ditambahkan ke Financials Bagian Key [ Pasar Pos Pengamatan System] dalam kuartal saat ini.

Piutang dan jumlah persediaan dalam akun laporan keuangan terlalu tinggi persentase dari ekuitas pemegang saham.
Piutang jatuh tempo selama 1 tahun atau lebih dalam laporan keuangan mencapai jumlah moneter tertentu atau mencapai persentase tertentu dari ekuitas.
Sebuah perusahaan yang laporannya keuangan mengindikasikan perubahan kebijakan akuntansi atau estimasi akuntansi.
Sebuah perusahaan yang diperlukan untuk ditinjau oleh TWSE karena alasan lain :
  • Selama setiap seleksi, TWSE juga secara acak memilih perusahaan untuk ditinjau sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
  • Sebuah perusahaan yang belum melakukan regulasi rutin , regulasi dengan pengecualian, atau materiil laporan keuangan terbaru 3 tahun .

Kriteria lain untuk seleksi acak
    Pemeriksaan formal prakiraan keuangan juga berlaku untuk semua perusahaan yang terdaftar . Pemeriksaan substantif mengadopsi metode audit selektif . Sebuah perusahaan dengan salah satu hal berikut harus dipilih untuk diperiksa , dan pemeriksaan uji juga berlaku di setiap kuartal , tergantung pada keadaan .
Sebuah perusahaan yang terdaftar yang mempublikasikan prakiraan keuangan yang lengkap :

Pernyataan ini tidak diperbarui pada kuartal saat ini , tetapi pada kuartal berikutnya.
Diperbarui ( atau diperbaiki ) prakiraan keuangan penurunan oleh setidaknya 30 persen dari pendapatan komprehensif dalam perkiraan keuangan asli, dan jumlah penurunan melebihi NT $ 200 juta.
Angka un - audited Sebuah perusahaan sendiri dari laba rugi komprehensif , atau pendapatan komprehensif diaudit dan disertifikasi oleh CPA untuk pelaporan setelah akhir menurun tahun buku oleh setidaknya 20 persen dari pendapatan komprehensif dalam prakiraan keuangan dipublikasikan baru-baru ini , dan jumlah penurunan mencapai NT $ 30 juta dan 5000 dari modal saham yang tercantum dalam laporan keuangan, dan penurunan oleh setidaknya 30 persen dari pendapatan komprehensif dalam prakiraan keuangan asli dan jumlahnya melebihi NT $ 200 juta.

Pendapatan komprehensif di diperbarui ( atau diperbaiki ) prakiraan keuangan perubahan dari surplus defisit, dan perbedaan tersebut melebihi NT $ 200 juta, atau diperbarui ( atau diperbaiki ) rugi komprehensif mencapai NT $ 50 juta.

Perubahan asumsi dasar akuntansi dipertanyakan.
Sebuah perusahaan yang terdaftar yang mempublikasikan prakiraan keuangan ringkasan :
Pendapatan komprehensif kuartal saat diaudit atau direview oleh penurunan CPA oleh setidaknya 10 persen dari pendapatan komprehensif kuartal saat ini dalam prakiraan keuangan yang dipublikasikan baru-baru ini , dan jumlah penurunan melebihi NT $ 50 juta.

Pendapatan komprehensif kuartal saat ini di -update ( atau diperbaiki ) prakiraan keuangan menurun oleh setidaknya 10 persen dari pendapatan komprehensif kuartal saat ini dalam prakiraan keuangan asli, dan jumlah penurunan melebihi NT $ 50 juta.

Pendapatan komprehensif kuartal saat ini di -update ( atau diperbaiki ) prakiraan keuangan perubahan dari surplus defisit , dan perbedaan tersebut melebihi NT $ 100 juta, atau diperbarui ( atau diperbaiki ) rugi komprehensif kuartal saat ini mencapai NT $ 50 juta.

Dimana perkiraan laba rugi komprehensif disajikan dalam interval , perhitungan untuk penurunan laba rugi komprehensif untuk perusahaan yang dipilih sesuai dengan paragraf sebelumnya akan menggunakan rata-rata aritmetika dari batas atas dan bawah untuk interval pendapatan komprehensif kuartal saat ini dalam perkiraan keuangan asli dan diperbarui ( atau diperbaiki ).
    Pejabat yang berwenang dari perusahaan yang terpilih untuk ditinjau sesuai dengan paragraf sebelumnya dapat berubah / menyesuaikan kriteria tergantung pada keadaan.

Pasal 5
Selama review laporan keuangan perusahaan terbuka, item yang tercantum pada checklist pemeriksaan formal dan substantif checklist pemeriksaan harus diperiksa item- by -item untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi daripadanya melanggar hukum yang relevan atau akuntansi yang berlaku umum prinsip, hal-hal berikut juga harus diperiksa :
  • Apakah investasi di produk derivatif sepatutnya diungkapkan .
  • Apakah ada penyimpangan dalam perdagangan dengan pihak terkait .
  • Apakah ada pinjaman yang diberikan kepada orang lain karena pembiayaan yang tidak perlu yang timbul dari transaksi bisnis perusahaan.
  • Apakah ada penyimpangan dalam pembelian dan penjualan aset blok .
  • Apakah ada dukungan dan jaminan bagi orang lain karena kebutuhan tidak timbul dari transaksi bisnis perusahaan.
  • Apakah dewan direksi sepatutnya dioperasikan.

Peningkatan tersebut berlangsung dari kekurangan , atau tindak lanjut tinjauan penyimpangan yang tercantum dalam tinjauan sebelumnya.

    Prakiraan keuangan harus ditinjau dan diperiksa item- by -item untuk item yang tercantum dalam daftar pemeriksaan formal dan checklist pemeriksaan substantif , di samping itu , hal-hal berikut juga harus diperiksa :
  • Apakah ada penyimpangan dalam review CPA .
  • Apakah asumsi-asumsi akuntansi dasar dalam prakiraan keuangan wajar .
  • Apakah ada penyimpangan dalam waktu untuk memperbarui ( atau mengoreksi ) atau menegaskan kembali perkiraan keuangan .
  • Apakah ringkasan asumsi akuntansi dasar utama dalam prakiraan keuangan mencakup semua item yang diperlukan .

Peningkatan tersebut berlangsung dari kekurangan , atau tindak lanjut tinjauan penyimpangan seperti yang tercantum dalam tinjauan sebelumnya .
    Aturan berikut harus diamati dalam mengevaluasi apakah sebuah perusahaan yang terdaftar penundaan memperbarui ( atau koreksi ) dari perkiraan keuangan :
  • Pemantauan secara bulanan perbedaan antara tokoh-tokoh yang diperkirakan sebelum update dan tokoh un - audited sendiri , dan, jika perbedaan tersebut telah mencapai waktu untuk update baru, mencari tahu penyebab dan dasar perbedaan tersebut dengan waktu yang sebenarnya untuk update.
  • Pemantauan waktu ketika penyebab koreksi perkiraan keuangan terjadi dalam rangka untuk mengetahui penyebab dan dasar perbedaan dengan waktu sebenarnya untuk koreksi.

Menganalisis bahan pendukung dan rasionalitas penjelasan perusahaan pada penyebab update ( atau koreksi ).
    Hal-hal berikut harus diamati selama penilaian rasionalitas asumsi akuntansi dasar dalam prakiraan keuangan :
  • Membandingkan perbedaan utama antara prakiraan keuangan sebelum dan setelah update ( atau koreksi ), mencari tahu penyebab utama perbedaan tersebut , dan menganalisis item- by -item rasionalitas bahan evaluasi dalam asumsi dasar akuntansi.
  • Menganalisis informasi keuangan historis Perseroan yang dinilai untuk terbaru 2 tahun dan perkiraan keuangan tahun berjalan untuk melihat apakah ada perbedaan utama , dan mencari tahu penyebab dan rasionalitas mereka.
  • Memperoleh laporan analisis terkait dengan industri bahwa perusahaan milik, dan membandingkan laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan dalam industri yang sama dalam rangka untuk mengetahui siklus bisnis industri.


Mencari tahu apakah pendapatan yang berlebihan atau pengeluaran diremehkan dalam laporan pro forma pendapatan non-operasional dan pengeluaran. Jika perusahaan yang terakhir rencana untuk membuang aset keuangan tidak lancar atau aset utama, harus mendapat laporan referensi harga atau penilaian obyektif dan akurat untuk melayani sebagai dasar untuk penentuan kewajaran angka-angka yang mempersiapkan. Ketika evaluasi mengadopsi angka perkiraan bagian dari laba atau rugi perusahaan asosiasi dan joint venture dicatat dengan metode ekuitas, materi yang berhubungan dengan industri yang relevan, industri yang sama, atau fluktuasi pasar sekuritas juga harus diperoleh untuk memudahkan analisis dan penilaian.

Pasal 6
Selama materiil laporan keuangan atau proyeksi keuangan, CPA harus disewa untuk memberikan pendapat dan kertas kerja CPA mungkin akan dipesan , bila diperlukan . Ketika sebuah perusahaan terdaftar sebagai perusahaan yang harus ditinjau berdasarkan Pasal 4 , ayat 2 , sub-ayat 2, butir 4, kertas kerja CPA akan dipesan, dalam rangka untuk mengetahui apakah audit sertifikasi CPA atau ulasan perusahaan sesuai dengan auditing Peraturan Pemerintahan dan Sertifikasi Laporan Keuangan oleh Akuntan Publik, dan prinsip-prinsip audit yang berlaku umum, atau Laporan relevan Standar Auditing.

    Jika BPA ditemukan telah melanggar peraturan tersebut setelah diperiksa, bukti faktual yang relevan disampaikan kepada pejabat yang berwenang pada kasus - per kasus untuk tindakan disipliner lebih lanjut sesuai dengan CPA Act ​​, Securities and Exchange Act, dan peraturan yang relevan.

Pasal 7
Selama pemeriksaan formal laporan keuangan, di mana laporan keuangan tidak disampaikan sesuai dengan peraturan, dokumen yang diajukan tidak lengkap, atau CPA menghasilkan pendapat non - wajar tanpa pengecualian atau review auditor non - standar atau pendapat, yang mempengaruhi kewajaran penyajian dari laporan keuangan sejauh bahwa penyajian kembali membutuhkan, atau sistem pengendalian internal memiliki kekurangan yang signifikan, atau selama pemeriksaan formal perkiraan keuangan , dokumen yang disampaikan tidak lengkap, dokumen yang dirilis publik tidak lengkap, hari pengumuman publik / laporan dan / atau hari persiapan yang terlambat, dan CPA menghasilkan opini auditor non - standar itu, metode penanganan beton atau penanganan saran akan dirangkum dan dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

    Setelah meninjau laporan keuangan, [ yang TWSE ] harus secara eksplisit mengemukakan pendapat pada review kesimpulan dan metode penanganan beton. Jika ada kekurangan yang signifikan atau kelalaian ditemukan, TWSE akan menangani masalah ini sesuai dengan Securities and Exchange Act, atau di mana ada kebutuhan untuk meminta bantuan dari organisasi-organisasi yang relevan, TWSE wajib melampirkan laporan tinjauan kasus demi kasus, dan menyusun pendapat penanganan harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang, atau menunjukkan bahwa pihak yang berwenang menyerahkan kasus tersebut ke pihak yang berwenang untuk industri yang bersangkutan untuk penyelidikan lebih lanjut.

    The TWSE mungkin mengeluarkan surat yang membutuhkan perusahaan ditemukan memiliki kekurangan yang signifikan berdasarkan ayat di atas untuk mengirim personil untuk menghadiri kelas-kelas pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang, dan meneruskan salinan surat tersebut kepada organisasi tersebut. Jika perusahaan tidak mengirim personil untuk menghadiri kelas-kelas, yang TWSE mungkin, tergantung pada sifat dari kekurangan, daftar perusahaan tersebut sebagai prioritas pertama untuk audit dalam pemeriksaan substantif berikutnya laporan keuangan, regulasi atau peraturan rutin dengan pengecualian, atau Audit sistem pengendalian internal.
    Jika kekurangan umum ditemukan selama review laporan keuangan, surat edaran harus secara teratur dikirim ke perusahaan yang terdaftar untuk referensi dan perbaikan mereka , dan salinan daripadanya akan diteruskan ke pihak yang berwenang.

Pasal 8
Jika sebuah perusahaan yang terdaftar tidak melaporkan secara publik atau mengajukan laporan keuangannya dalam batas waktu yang ditentukan sebagaimana mestinya , [ yang TWSE ] akan, dalam waktu 3 hari kerja setelah batas waktu, meringkas dan menyerahkan daftar perusahaan gagal untuk pihak yang berwenang.

Pasal 9
Jika, setelah pemeriksaan formal, salah satu hal yang tercantum dalam Pasal 7, ayat 1 ditemukan, [ yang TWSE ] akan, dalam waktu 3 hari kerja setelah batas akhir penyampaian laporan keuangan, meringkas dan melaporkan temuan tersebut kepada berwenang.

    Setelah perusahaan untuk meninjau dipilih berdasarkan Pasal 4 , ayat 2 , [ yang TWSE ] harus, dalam waktu 20 hari setelah batas waktu penyampaian laporan keuangan, menyerahkan nama perusahaan dan alasan untuk menulis laporan proyek khusus untuk berwenang untuk pencatatan, dan harus menyelesaikan laporan proyek khusus dalam waktu 45 hari setelah itu, dan kemudian menyampaikan laporan kepada otoritas kompeten untuk pencatatan. Namun, jika kasus yang diaudit adalah kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama, [ yang TWSE ] dapat mengajukan dengan otoritas yang berwenang untuk persetujuan untuk memperpanjang masa audit, asalkan ekstensi tidak akan lebih dari 1 bulan.

    Prakiraan keuangan, atau penjelasan dari perubahan yang diajukan sesuai dengan Peraturan, harus dirangkum dan diajukan dengan otoritas yang berwenang pada hari ketika perusahaan terdaftar ke depan laporan keuangan, atau hari kesepuluh bulan berikutnya setelah hari ketika informasi diajukan . Jika [ TWSE ] tidak dapat meringkas dan file dengan pihak yang berwenang dalam batas waktu yang ditentukan, mungkin menentukan alasan dalam ringkasan informasi, dan menyelesaikan verifikasi dalam waktu 2 bulan, dan melaporkan kepada instansi yang berwenang secara terpisah.

    Dimana perusahaan terbuka tidak meneruskan laporan keuangan, atau disajikan kembali, diperbaiki, atau prakiraan keuangan diperbarui dalam batas waktu seperti yang ditentukan oleh paragraf sebelumnya, batas waktu untuk pemeriksaan substantif harus dimulai dari hari perusahaan meneruskan laporan atau perkiraan.

Pasal 10
Laporan ulasan tidak dapat dipertahankan selama 3 tahun, dan pihak berwenang yang kompeten dapat daftar permintaan laporan dalam waktu pelestarian.

Pasal 11
Jika sebuah perusahaan yang terdaftar ditemukan memiliki salah satu dari keadaan berikut setelah revisi perkiraan keuangan perusahaan tersebut, para TWSE dapat mengeluarkan surat memberlakukan cela pada perusahaan yang tercatat tersebut. Dimana keadaan yang serius, perusahaan tersebut dapat juga dikenakan hukuman default NT $ 30.000, dan menjadi calon potensial yang akan dipilih untuk regulasi rutin; kasus itu harus disampaikan untuk pencatatan otoritas yang berkompeten.

  • Perusahaan tidak memperbarui ( atau benar) perkiraan keuangan sesuai dengan Peraturan.
  • Asumsi akuntansi dasar dalam prakiraan keuangan tidak cukup dievaluasi.
  • Perkiraan keuangan belum disetujui oleh dewan direksi karena alasan tidak sah.
  • Perusahaan tidak melaporkan dokumen yang relevan sesuai dengan Peraturan.
  • Setiap kesalahan atau kelalaian material terjadi dalam pengumuman / laporan publik yang dibuat sesuai dengan Peraturan.
  • Hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki tidak ditingkatkan atau diperbaiki dalam batas waktu.


Pasal 12
Prosedur ini, dan perubahannya, mulai berlaku setelah mendapat persetujuan untuk pencatatan oleh otoritas yang berwenang.

Referensi :



Minggu, 30 Maret 2014


Korea Stock Exchange (Bursa Efek Korea )


·         Memantapkan dan Memperbaiki Perdagangan
Karakteristik pasar Korea adalah bahwa kegiatan mulai dari tahap untuk kesimpulan dan konfirmasi perdagangan tidak dilakukan secara manual ( karakteristik ini disebut ' locked-in trade ' dan memerlukan untuk pertanyaan untuk diteruskan ke sistem kliring setelah mereka memiliki semua telah selesai pada sistem perdagangan ). Sebaliknya, konfirmasi perdagangan terkomputerisasi. Namun, mengenai perdagangan sesat yang terjadi karena kesalahan pada saat pesanan ditempatkan, anggota harus mengajukan permohonan koreksi dari hari ke hari setelah hari diperdagangkan. Jika anggota tidak berlaku untuk koreksi berkaitan dengan perdagangan , yang KRX menganggap rincian perdagangan dikonfirmasi dan menghitung data setelmen .

·         Pemukiman Asumsi Utang , kelambu , dan Pemesanan
Melalui asumsi utang KRX tanpa tanggung jawab, perdagangan multilateral di pasar Korea bergeser ke hubungan perdagangan bilateral antara KRX dan anggota. Hal ini menjamin validitas hukum multilateral netting. Netting adalah proses yang menegaskan efek dan biaya yang akan disampaikan oleh anggota ke KRX ( PKC ) pada tanggal penyelesaian. Untuk sekuritas, jumlah sekuritas yang disampaikan ditemukan dengan mencari keseimbangan ( net ) antara harga jual dan jumlah pembelian per masalah dan anggota . Untuk biaya, posisi tunggal bersih dihitung dengan mencari bersih antara membeli dan menjual biaya per anggota. Agar permukiman yang akan dicapai sesuai dengan posisi penyelesaian dihitung, yang KRX memberikan perintah penyelesaian kepada perusahaan anggota dan Korea Securities Depository.

Periodic Disclosure
            Pengungkapan periodik mengacu berkala mengungkapkan kepada investor rincian perusahaan serta hasil usaha dan kondisi keuangan dalam periode tetap .


Jenis Pengungkapan
Laporan Bisnis : Hasil Bisnis , dll dari tahun bisnis sebelumnya harus diungkapkan dan disampaikan dalam waktu 90 hari setelah akhir tahun bisnis.
Laporan tengah tahunan : Hasil Bisnis, dll dari enam bulan pertama tahun bisnis harus diungkapkan dan disampaikan dalam waktu 45 hari setelah akhir periode semi- tahunan.
Quarterly Report : Hasil Bisnis, dll dari tiga bulan pertama dan sembilan bulan harus diungkapkan dan disampaikan dalam waktu 45 hari setelah akhir setiap istilah triwulanan.

Laporan Utama
Hal-hal yang berkaitan dengan tujuan perusahaan, nama dagang, rincian bisnis, petugas kompensasi, keuangan, dan hal-hal lain yang ditentukan oleh perintah eksekutif ( Lihat Pasal 168 Keputusan Penegakan Jasa Investasi Keuangan dan Pasar Modal Act ).

Pengecualian untuk Submissions
Ketika jumlah pemegang saham perusahaan terdaftar turun di bawah 300. Ketika penyampaian laporan bisnis tidak mungkin atau tidak efektif karena keadaan seperti kebangkrutan, dll

Pemukiman ( Pemindahan Efek dan Penerimaan Beban)
Anggota perusahaan harus membayar surat berharga penyelesaian dan biaya ke KRX sebagaimana diarahkan oleh KRX dengan batas waktu penyelesaian ( 4:00 sebagai masa kini ). The KRX membayar surat berharga penyelesaian dan biaya untuk perusahaan anggota setelah batas waktu penyelesaian. Pemukiman efek yang dicapai sesuai dengan metode pertukaran antar rekening anggota pemukiman dan rekening pemukiman yang didirikan di Korea Securities Depositor. Pemukiman biaya yang dicapai sesuai dengan metode transfer antar rekening penyelesaian dan rekening anggota pemukiman yang didirikan oleh 2 bank umum ( Shin - Han dan Woori ) dan bank sentral. Saham dan obligasi umum diselesaikan melalui bank-bank komersial, sementara obligasi pemerintah dan pasar repo yang diselesaikan melalui bank sentral . Namun, sesuai dengan peraturan KRX (Pasal 75-2 dari Peraturan Bisnis KOSPI Market, Pasal 31-2 Peraturan Bisnis KOSDAQ Market ), yang Korea Securities Depository ditugaskan dengan administrasi transfer untuk efek penyelesaian dan biaya. Akun penyelesaian terbuka dengan nama Korea Securities Depository atas nama Korea Exchange sebagai pemegang praktis akun. Penerimaan jumlah dan sekuritas melalui rekening settlement memiliki efek yang sama sebagai tanda terima langsung oleh Korea Exchange dan anggota.

Pengungkapan yang adil ( Fair Closure )
Di bawah sistem pengungkapan yang adil, perusahaan yang terdaftar yang ingin memberikan orang-orang yang ditunjuk seperti investor institusi dengan informasi penting yang belum diungkapkan melalui pasar saham pertama harus mengungkapkannya sehingga semua pelaku pasar menerima informasi yang sama.
Pengungkapan adil bertugas mencegah perdagangan yang tidak adil, suplementasi sistem pengungkapan tepat waktu, pembentukan lingkungan pasar saham yang menyebabkan analisis bisnis yang rasional, dll

Syarat untuk Terjadinya Tugas Pengungkapan Adil
·         Apa : Informasi Berlaku untuk Pengungkapan Adil
·      Perkiraan hasil bisnis seperti penjualan atau rencana masa depan / manajemen , dll dan informasi mengenai hasil bisnis sementara dan hal-hal manajemen kunci , dll
·         Siapa: Penyedia Fair Keterbukaan Informasi
            Orang berpangkat tinggi dengan akses ke informasi yang adil pengungkapan target dan karyawan, dll yang memiliki akses ke informasi yang sama karena tanggung jawab pekerjaan mereka.

Untuk : Penerima Sasaran Fair Keterbukaan Informasi
            Mereka yang terlibat dalam bisnis efek baik di Korea dan luar negeri dan mereka yang memiliki akses lebih mudah untuk adil pengungkapan informasi sasaran relatif terhadap orang lain. Caranya: Ketika Ditawarkan Selektif.

Batas Waktu Pengungkapan
Ini harus dilaporkan ke KRX sebelum membuat informasi tersebut tersedia. Namun, dalam kasus di mana keterbukaan informasi yang adil telah dibuat tersedia karena kecelakaan atau kesalahan kecil, fakta tersebut harus dilaporkan pada hari kecelakaan tersebut atau terjadi kesalahan. Dalam kasus substantiating bahwa rilis tersebut muncul tanpa pengetahuan, mungkin dilaporkan oleh seorang eksekutif yang bertanggung jawab pada hari fakta tersebut ditemukan.

Tindakan yang diambil terhadap pelanggaran peraturan pengungkapan adil :
Setiap perusahaan yang terdaftar melanggar kewajiban pengungkapan yang adil tunduk pada langkah-langkah yang sama yang diambil terhadap pelanggar kewajiban tepat waktu pengungkapan, misalnya, penunjukan sebagai pengungkapan setia korporasi, suspensi perdagangan, publikasi fakta tentang penunjukan program pelatihan wajib, dan investigasi ke dalam praktek perdagangan. Dalam kasus penarikan saham dari pasar( misalnya, penunjukan sebagai saham administratif dan delisting ) karena melanggar ketentuan pengungkapan yang adil ,frekuensi pelanggaran dibawa ke pengambilan keputusan dikurangi dengan 1/2  yaitu, hanya 1 / 2 dari insiden dihitung.


Penerapan pelabuhan klausa aman untuk kasus pengungkapan informasi diperkirakan
Dengan menerapkan klausa pengecualian, ketika sebuah perusahaan yang terdaftar membatalkan, menyangkal atau merevisi informasi yang diperkirakan sudah diungkapkan sesuai dengan metode yang ditentukan dalam FSCMA, perusahaan tersebut tidak dikategorikan sebagai pengungkapan setia korporasi. Alasan untuk penerapan safe harbor klausa adalah untuk membuat lebih luas berbagai informasi yang tersedia bagi investor dengan aktif mendorong perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk membuat publik prakiraan bisnis penting.

Waktu penutupan ( Time Closure)
Pengungkapan tepat waktu merupakan salah satu langkah self-regulatory kunci yang KRX dilembagakan untuk memfasilitasi akses yang sama terhadap informasi dalam pasar sekuritas secara terus-menerus.
The FSCMA membutuhkan informasi perusahaan penting diungkapkan karena terjadi tanpa penundaan. Hal perusahaan tertentu untuk diungkapkan dinyatakan dalam peraturan pengungkapan Pasar Modal.
Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus melaporkan rincian hal-hal penting atau perusahaan keputusan manajemen untuk KRX tanpa penundaan.

Batas Waktu Pengajuan :
  • Pengungkapan hari yang sama: Hari itu terjadi
  • Pengungkapan Hari berikutnya: Suatu hari setelah terjadi


Referensi: 
http://eng.krx.co.kr/por_eng/m7/m7_1/m7_1_1/JHPENG07001_01.jsp
http://eng.krx.co.kr/por_eng/m7/m7_3/m7_3_1/m7_3_1_1/UHPENG07003_01_01_01.html
http://eng.krx.co.kr/por_eng/m7/m7_5/m7_5_1/UHPENG07005_01.html
http://eng.krx.co.kr/por_eng/m7/m7_4/m7_4_1/m7_4_1_1/UHPENG07004_01_01_01.html
http://eng.krx.co.kr/por_eng/m7/m7_5/m7_5_3/UHPENG07005_03.html